BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kehidupan merupakan hal yang sangat menakjubkan yang terus dikaji oleh
para ilmuan, baik itu asal usulnya, proses apa saja yang terkait di dalamnya
dan banyak hal lain yang sampai sekarang ini belum dapat dipecahkan. Berbicara
tentang kehidupan, tentulah kita ketahui bahwa ada yang bertahan dan ada yang
tidak mampu bertahan. Pada makhluk hidup, tentunya setiap makhluk hidup
melakukan sesuatu hal untuk bertahan hidup. Secara umum hal yang kita maksud
disini adalah kemampuan suatu makhluk hidup dalam mencari makanan.
Berbicara tentang bertahan hidup (survival)
seperti yang telah dijelaskan di atas, dimana yang kita angkat disini adalah
kemampuan mencari makanan. Kemampuan mencari makanan tentunya harus di dukung
oleh kemampuan organism tersebut. Dalam praktikum ini yang kita maksudkan
adalah kemampuan untuk bergerak dalam rangka bertahan hidup secara umum dan
keperluan-keperluan lainnya secara khusus misalnya mencari makanan seperti yang
kita angkat sebelumnya.
Praktikum unit sebelumnya pada unit skeleton kita telah membahas adanya
alat pergerakan atas dan alat pergerakan bawah. Pertanyaannya, apakah tulang
tersebut bergerak begitu saja tanpa adanya system lain yang mendukung atau
menggerakkannya? Tentu kita pahami bersama bahwa hal tersebut disebabkan karena
adanya otot yang menempel pada tulang tersebut. Kita ketahui secara bahwa
secara umum otot terbagi atas tiga jenis yaitu otot lurik, otot jantung dan
otot halus. Telah kita paparkan diatas mengani otot dan fungsinya yang sangat
luar biasa, selain itu tentunya pada hewan dan secara khusus pada manusia ada
yang dikatakan sendi. Sendi sendiri sangat besar fungsinya pada manusia dalam
arah gerak tubuh manusia. Berbicara tentang otot dan sendi maka dari pemaparan
di atas penting untuk dilakukan praktikum ini sebagai tambahan wawasan dalam
mengenali tubuh manusia.
B.
Tujuan
Praktikum
1. Untuk
mengetahui jenis-jenis otot pada manusia
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis persendian pada manusia
C.
Manfaat
Praktikum
Manfaat
dari praktikum ini agar praktikan
mengetahui jenis-jenis otot dan sendi
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Jaringan
otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot, yang mampu
berkontraksi ketika dirangsang oleh implus saraf. Tersusun dalam susunan
parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen
yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah jaringan
yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi otot
merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energi dalam suatu
hewan yang aktif (Campbell, 2000).
Sistem otot
merupakan suatu sistem yang berperan penting bagi suatu makhluk hidup, karena
otot inilah yang memberikan bentuk yang bagus bagi tubuh manusia. Selain itu
otot merupakan alat gerak aktif yang berhubungan dengan sistem saraf pusat.
Manusia memiliki suatu bentuk yang utuh ini di sebabkan oleh suatu organ yang
sangat berpengaruh terhadap manusia itu sendiri. pada dasarnya manusia
terbentuk karena adanya rangka tempat melekatnya otot-otot tubuh dan otot
tersebut memberikan pergerakan kepada rangka sehingga manusia bisa berjalan
ataupun beraktivitas lainnya. Sistem otot
merupakan suatu sistem yang sangat beperan penting bagi suatu mahluk hidup.
Kenapa dikatakan suatu sistem yang berperan penting karena otot inilah yang
memberikan bentuk yang bagus bagi manusia. Selain itu otot merupakan alat gerak
aktif yang berhubungan dengan sistem saraf pusat.
(Taiyeb, 2016).
Sistem otot pada
tubuh berperan menjaga kestabilan posisi tubuh, menghasilkan gerakan dan
menghasilkan panas tubuh. Hampir 700 otot membangun sistem otot, misalnya otot
bisep brakii yang tersusun atas jaringan otot rangka dan jaringan ikat.
Beberapa otot rangka memiliki fungsi utama untuk menstabilkan posisi
tulang-tulang sehingga otot rangka yang lain dapat melakukan sebuah gerakan
yang lebih efektif (Faisal, 2012).
Jaringan
otot atau biasa disebut otot telah dijumpai mulai dari invertebrata sampai
vertebrata. Otot merupakan bagian terbesar dari tubuh manusia. Hampir setengah
dari keseluruan berat tubuh manusia disumbang oleh otot. Jaringat otot seperti
jaringan yang lain memiliki sifat pekah terhadap rangsangan (sifat
iritabilitas), mampu merambatkan impuls (sifat konduktivitas), mampu
melaksanakan metabolism dan mampu membelah diri. Sifat jaringan otot yang khas
adalah kemampuannya untuk berkontraksi (sifat kontraktilitas) yang tinggi.
Sifat kontraktilitas disebabkan sel-sel otot memiliki protein kontraktil, yaitu
aktin dan myosin (Yunadi, 2003).
Menurut Adnan
(2009), secara umum kita mengenal tiga macam otot yaitu:
1. Otot
skelet atau otot rangka/otot sadar/otot bergaris melintang, bersifat voluntary,
jadi kontraksinya dapat di atur oleh kemauan kita.
2. Otot
polos atau otot tidak sadar/ otot tidak bergaris melintang kontraksinya tidak
dapat di atur oleh kemauan kita.
3. Otot
jantung, merupakan otot bergaris melintang tetapi tidak di bawah kemauan kita.
Gerakan
hanya dapat terjadi bila ada suatu kontraksi dari otot-otot yang bersang-kutan.
Selain itu, untuk melakukan suatu gera-kan dibutuhkan mobilitas dari sendi dan
fleksi-bilitas yang baik pada jaringan lunak (otot, jaringan pengikat, dan
kulit). Mobilitas yang dimaksud adalah kemampuan dari sendi untuk melakukan
mobilisasi/gerakan tanpa adanya hambatan gerak dan bebas dari rasa nyeri.
Fleksibilitas adalah kemampuan suatu jaringan atau otot untuk mengulur dan
kembali ke ben-tuk semula. Fleksibilitas otot dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya struktur sendi, usia, jenis kelamin, latihan/aktivitas, suhu tu buh,
serta kehamilan. Bila fleksibilitas otot menurun, akan mengakibatkan kelemahan
otot yang ditandai dengan adanya nyeri pada otot, jaringan konektif atau periosteum
(Irfan, 2008).
Kerangka
merupakan organ penyangga tubuh kita sehingga tubuh dapat berdiri tegak. Ada
sekitar 206 jumlah tulang manusia dewasa yang membentuk bangun tubuh manusia,
sedangkan pada anak-anak jumlah tersebut sebenarnya lebih dari 300 tulang.
Proses pertumbuhan anak-anak menjadi dewasa menyebabkan terjadinya penyatuan
beberapa tulang sehingga ketika dewasa jumlahnya menjadi lebih sedikit. Tempat
dimana tulang atau lebih saling berhubungan dinamakan sendi. Beberapa sendi
tidak mempunyai pergerakan, namun beberapa sendi lainnya ada yang memiliki pergerakan sedikit dan banyak
(Devison, 2009).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal :
Kamis//19 Mei 2016
Pukul : Pukul 16.00 s.d 17.50 WITA
Tempat : Laboratorium
Biologi Lantai III Barat FMIPA UNM
B. Alat
dan Bahan
1. Alat
a.
Pulpen
2.
Bahan
a.
Probandus
b.
Gambar
otot manusia
c.
Gambar
jenis-jenis persendian manusia
d.
Kertas
C. Prosedur
Kerja
1.
Bagian
otot:
a.
Menyiapakan
semua bahan dan alat.
b.
Mengamati
tipe otot pada probandus.
c.
Menggambar
tipe otot pada kolom hasil pengamatan
2.
Bagian
sendi:
a.
Manyiapakan
semua bahan dan alat.
b.
Mengamati
jenis-jenis persendian pada probandus.
c.
Menggambar
jenis-jenis persendian pada kolom hasil pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
Praktikum unit ini yaitu membahas tentang otot dan
sendi. Sebelum kita membahas mengenai hasil pengamatan, perlu kita ketahui
bebearpa hal tentang oto dan sendi. Menurut
Yusminah Hala (2007) pada mamalia dapat dibedakan atas tiga jensi dari
jaringan otot berdasarkan sifat-sifat morfologis dan fungsional yaitu sebagai
berikut:
1. Otot polos
Otot polos terdiri dari kumpulan sel fusiformis,
yang di dalam mikroskop cahaya tidak memperlihatkan garis melintang sebagai
bentu bundar kecil (5-10 µm). proses kontraksinya lambat dan tidak di bawah
pengendalian kemauan sadar. Setiap sel memiliki suatu nukleus pipih yang khas
terletak di bagian sentral. Pada sel yang sedang berkontraksi nukleus tersebut
sering terlipat. Otot polos biasanya mempunyai kegiatan spontan bila tidak ada
perangsangan saraf. Oleh karena itu, suplai sarafnya berfungsi untuk mengubah
kegiatan tersebut dan tidak memulainya.
2. Otot rangka
Otot rangka bergaris melintang terdiri atas
berkas-berkas sel silindris sangat panjang (sampai 4 cm) yang berinti banyak
yang memperlihatkan garis-garis melintang dengan diameter 10-100 µm dan disebut
serabut otot. Inti banyak tersebut disebabkan oleh persatuan mioblas embrionik
berinti tunggal. Nukleus bujur telur biasanya ditemukan di bagain perifer sel,
yaitu di bawah membran sel. Lokasi inti yang khas ini berguna dalam membedakan
otot rangka dari otot jantung, dengan inti yang terletak di tengah.
Kontraksinya cepat, kuat dan biasanya di bawah pengendalian kemauan yang
disadari.
3. Otot jantung
Otot jantung juga memperlihatkan garis-garis
melintang dan terdiri dari sel-sel individual yang panjang atau
bercabang-cabang yang berjalan sejajar satu sama lain. Pada tempat perhubungan
ujung ke ujung terdapat diskus interkalaris, struktur yang hanya ditemukan di
dalam otot jantung inti. Inti terletak ditengah. Kontraksi otot jantung tidak
di bawah pengaruh kemauan secara sadar, kuat dan berirama.
Tubuh manusia seperti yang kita ketahui, dibungkus oleh
segummpal daging atau otot. Berdasarkan hasil pengamatan, pada wajah terdapat
beberapa jenis otot dianataranya:
1. Otot corrugatus
superalis, terdapat
pada alis.
2. Otot nasalis, terdapat pada hidung.
3. Otot orbikularis okuli, terdapat pada mata.
4. Otot masseter, terdapat pada pipi
kiri bagian dalam.
5. Otot buccinatur, terdapat di sebelah kiri otot
masseter.
6. Otot mentalis, terdapat pada bagian
dagu depan.
7. Otot depressor labii, terdapat pada bagian bawah dagu.
8. Otot depressor angulis
oris, terdapat pada bagian bawah
bibir.
9. Otot risoris, terdapat pada pipi bagian kanan.
10. Otot orbikularis oris, terdapat pada bagian bibir atas.
11. Otot levator labii, terletak pada sinus
antara hidung dan pipi.
12. Otot oksipito frontalis
terletak pada bagian dahi.
Otot pada badan manusia:
- Otot trapezius.
- Otot deltoid.
- Otot pectoralis mayor.
- Otot line alba.
- Otot external oblique.
- Otot aponeurosis of external oblique.
- Otot transversus abdominis.
- Otot internal oblique.
- Otot rectus abdomilis.
- Otot serratus anterior.
- Otot internal intercosial.
- Otot pectoralis minor
- Otot stemoclei damostoid
Otot pada punggung manusia
1. Otot semispinalis
kapitis.
2. Otot splenius kapitalis.
3. Otot splenius
kervisisotot levatus skapula.
4. Otot supraspinatus.
5. Otot rhomboideus major.
6. Otot scapula angulus.
7. Otot obliqus ext.
Abdominis.
8. Otot trigonum lumbale.
9. Otot gluteus maximus.
10. Otot fasia thoracolumbas.
11. Otot latissimus dorsi.
12. Otot teres mayor,
13. Otot teres minor.
Berdasarkan hasil pengamatan pada persendian,
diketahui ada lima jenis persendian, namun perlu diketahui bahwa berdasarkan
keluasan dalam bergerak terdapat tiga jenis persendian pada manusia
yaitu sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis. Persendian sinartrosis tidak dapat digerakkan
contohnya pada tulang tengkorak, persendian amfiartrosis terjadi sedikit
pergerakan dan persendian diartosis dapat terjadi pergerakan bebas dengan
ketentuan tertentu.
Seluruh tubuh manusia memiliki persendian dan beberapa jenis persendian
yang telah kita amati yaitu sendi peluru, sendi pelana, sendi geser, sendi
putar dan sendi engsel. Pada seluruh tubuh manusia melakukan pergerakan yang
didukung oleh otot dan jenis persendian tertentu misalnya gerakan pada kaki dan
lutut, tangan, lengan, kaki dan pundak serta lutut dan leher.
Beberapa jenis gerakan yang dapat terjadi pada tubuh manusia dengan
bantuan otot dan sendi diantaranya:
- Fleksi, gerakan menekuk/membengkokkan (menekuk kaki/gerakan ketika mengangkat kaki)
- Ekstensi, gerakan untuk meluruskan kaki.
- Abduksi, gerakan menjauhi tubuh, contoh mengangkat lengan kesamping.
- Adduksi, gerakan mendekati tubuh, contoh lengan tidak diangkat.
- Elevasi, gerakan mengangkat, contoh membuka mulut.
- Depresi, gerakan menurunkan, contoh menutup mulut.
- Inversi, gerakan memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh.
- Eversi, gerakan memiringkan telapak kaki ke luar tubuh.
- Supinasi, gerakan menengadahkan tangan.
- Pronasi, gerakan menelungkupkan tangan.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat kita ketahui
bahwa manusia memiliki system tubuh yang sangat berperan dalam membantu manusia
survival. Secara khusus yang kita
maksud disini adalah system otot yang membantu manusia untuk bergerak. Otot
sendiri terbagi menjadi tiga yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung.
Selain otot terdapat juga persendian yang memungkan manusia dapat bergerak
bebas dengan ketntuan dari persendian yang terletak pada tiap-tiap bagian tubuh
manusia
B.
Saran
Sebaiknya
dalam pengerjaan laporan tidak perlu menggambar kembali
gambar yang telah jelas dan disediakan dalam penuntun.
DAFTAR
PUSTAKA
Adnan. 2009. Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Campbell. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Erlangga: Jakarta, 2000.
Devison, john. 2009. Penentuan Tinggi Badan Berdasarkan Panjang Lengan Bawah. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
Faisal. 2012. Buku Ajar Struktur Hewan. Makassar:
Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Hala,
Yusminah. Biologi Umum 2. Makassar:
UIN Alauddin Press, 2007.
Irfan. 2008. Beda
Pengaruh Auto Stretching Dengan Contract Relax And Stretching Terhadap
Penambahan Panjang Otot Hamstring.
Jakarta: Universitas Indonusa Esa. Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol 8 No 1.
Taiyeb, Mushawwir.
2016. Penuntun Praktikum Anatomi dan
Fisiologi Manusia. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Yunadi,
Titi. Fisiologi Manusia. Jakarta: Erlangga, 2003.
0 Response to "LAPORAN ANFISMAN OTOT DAN SENDI"
Post a Comment