LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN UJI FUNGSI GINJAL



          Laporan Anfisman Uji Fungsi Ginjal-Hai sobat biologi kali ini saya akan membagikan laporan praktikum anfisman dengan judul "Uji Fungsi Ginjal" buat kamu, mudah-mudah bermanfaat.
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Kehidupan merupakan hal yang sangat menakjubkan yang terus dikaji oleh para ilmuan, baik itu asal usulnya, proses apa saja yang terkait di dalamnya dan banyak hal lain yang sampai sekarang ini belum dapat dipecahkan. Berbicara tentang kehidupan, tentulah kita ketahui bahwa ada yang bertahan dan ada yang tidak mampu bertahan. Pada makhluk hidup, tentunya setiap makhluk hidup melakukan sesuatu hal untuk bertahan hidup. Untuk bertahan hidup, tentunya makhluk hidup harus makan sebagai sumber energy untuk beraktivits, yang nantinya energy tersebut dapat digunakan untuk mencari makanan ataupun untuk memastikan keberlangsungan spesiesnya.
Berbicara tentang proses makan bagi makhluk hidup, tentunya jika ada memasukkan makanan ke dalam tubuh, berarti ada juga mengeluarkan makanan. Dalam tubuh ada yang kita sebut dengan system ekskresi untuk mengeluarkan zat-zat yang kita masukkan ke dalam tubuh manusia. Contohnya adalah keringat yang kita keluarkan ketika beraktivitas.
Praktikum kali ini kita tidak akan membahas secara terperinci mengenai system ekskresi, namun secara terkhusus kita akan membahas mengenai fungsi ginjal. Air yang kita minum, baik itu air putih maupun jenis minuman atapun bahwakan makanan-makanan yang mengandung air seperti buah, setelah terjadi proses penyerapan sari-sarinya, maka akan dikeluarkan melalui system eksresi yang sebelumnya harus melewati ginjal. Proses pengolahan air ginjal ini akhirnya akan menghasilkan urin.
Pada praktikum kali ini,  akan menggunakan urin sebagai produk hasil ekskresi ginjal. Praktikum dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih jelas terhadap fungsi ginjal terhadapa segala jenis air yang masuk sertau kita dapat mengetahui hal-hal apa saja yang dapat memengaruhi rusaknya kerja ginjal pada tubuh manusia
B.       Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk melakukan uji fungsi ginjal secara sederhana.
C.      Manfaat Praktikum
Manfaat diadakannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat melakukan uji fungsi ginjal secara sederhana. Selain itu, ilmu yang diperoleh dari praktikum ini bisa menjadi bekal yang sangat berguna sebagai bekal bila nanti menjadi seorang pendidik dan pengajar.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu organ yang mengekskresikan urin, yaitu berupa ginjal. Dalam Dunia kedokteran biasa menyebutnya ‘ren’ (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus (Setianingsih, 2013).
Ginjal mempertahankan komposisi cairanekstraseluler yang menunjang fungsi semua sel tubuhKemampuan ginjal untuk mengatur komposisi cairaekstraseluler merupakan fungsi per satuan waktu yandiatur oleh epitel tubulus. Untuk zat yang tidadisekresi oleh tubulus, pengaturan volumenyberhubungan dengan laju filtrasi glomerulus (LFG)Seluruh zat yang larut dalam filtrasi glomerulus dapadireabsorpsi atau disekresi oleh tubulus (Yaswir, 2012).
Ginjal merupakan salah satu organ yang penting bagi makhluk hidup. Ginjal memiliki berbagai fungsi seperti pengaturan keseimbangan air dan elektrolit, pengaturan konsentrasi osmolalitas cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit, pengaturan keseimbangan asam-basa, ekskresi sisa metabolisme dan bahan kimia asing; pengatur tekanan arteri, sekresi hormon, dan glukoneogenesis. Jika ginjal dibagi dua dari atas ke bawah, akan terlihat dua bagian utama yaitu korteks di bagian luar dan medulla di bagian dalam. Unit terkecil dari ginjal adalah nefron. Ginjal tidak dapat membentuk nefron baru sehingga apabila terjadi trauma pada ginjal, penyakit ginjal, atau terjadi penuaan normal, akan terjadi penurunan jumlah nefron secara bertahap (Guyton, 2006).
Sebagian besar dari air yang disaring pada glomerulus (80-85%) tidak boleh tidak harus diserap kembali dalam tubul proksimal. Berbagai jumlah dari sisanya diserap kembali dalam tubul distal dan saluran pengumpul sesuai dengan keperluan air dalam tubuh. Penyerapan kembali yang selektif ini diatur oleh suatu hormone yang meningkatkan penyerapan kembali air dan dengan demikian mengurangi volume urin yang terbentuk. Karena tindakannya ini, maka hormone itu dinamai hormone anti diuretic atau ADH (diuresis = ekskresi urin yang meningkat) (juga diketahui sebagai vasopressin (Kimball, 1983).
Ginjal memiliki fungsi sangat strategis dalam mempengaruhi kinerja semua bagian tubuh. Selain mengatur keseimbangan cairan tubuh, eletrolit, dan asam basa, ginjal juga akan membuang sisa metabolisme yang akan meracuni tubuh, mengatur tekanan darah dan menjaga kesehatan tulang. Menurut ahli ginjal, penyakit ginjal disebut kronik jika kerusakannya sudah terjadi selama lebih dari tiga bulan dan lewat pemeriksaan terbukti adanya kelainan struktur atau fungsi ginjal (Sodikin, 2010).
Air kemih (urin) yang encer hampir tidak berwarna, sedangkan urin yang pekat berwarna kuning tua. Zat warna pada makanan bisa menyebabkan urin berwarna merah, sedangkan obat-obatan bisa menyebabkan urin berwarna coklat, hitam, bru, hijau atau merah. Selain karena makanan atau obat-obatan, urin tidak berwarna kuning atau abnormal. Urin coklat mungkin mengandung hasil pemecahan hemoglobin atau protein otot. Urin yang mengandung zat warna akibat porfiria menjadi merah, sedangkan zat warna akibat melanoma menyebabkan urin menjadi hitam. Urin yang keruh menunjukkan adanya nanah akibat infeksi saluran kemih atau kristal garam dari asam urat maupun asam fosfat (Khidri, 2004).
Proses pembuatan urin berlanjut tanpa henti-hentinya. Setiap saluran pengumpul menguras urin dari beberapa nefron ke dalam pelvis ginjal. Lalu urin itu mengalir dari ginjal ke gelembung melewati saluran, yaitu ureter. Gelembung itu adalah organ berotot yang kosong yang menggembung ketika urin masuk ke dalamnya dari kedua ginjal. Bila kantung kemih ini berisi urin, maka sphingter berotot yang mengawasi ke luarnya dapat dikendurkan sehingga urin mengalir keluar melalui uretra (Kimball, 1983).
BAB III
METODE PRAKTIKUM 
A.      Waktu dan tempat
Hari/tanggal    : Selasa / 31 Mei  2016
Waktu             : Pukul 09.00 s.d 12.00 WITA
Tempat            : Laboratorium Biologi FMIPA UNM  lantai III Bagian Barat.
B.       Alat dan Bahan
1.      Alat :
a.       Gelas ukur 5 ml dan 50 ml
b.      Urinometer
c.       Batang pengaduk
2.      Bahan :
a.       Urin probandus
b.      Air tawar
c.       Air isotonis
d.      Air teh
e.       Kapas
C.      Langkah Kerja
1.      Puasa
a.      Probandus mulai berpuasa pada pukul 4 sore atau 1 hari sebelum pelaksanaan praktikum.
b.    Probandus bangun pada pukul 4 pagi untuk mengosongkan kandung kemih pada pukul 5 pagi, mengambil urin sebagai sampel I hingga pengambilan sampel ke-VI dengan selang waktu setengah jam.
c.   Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, lalu menuangkan urin pada gelas ukur, mengukur sebagai volume urin.
d.   Menambahkan air hingga  volume pada gelas ukur mencapai 50 mL, tambahan air ini sebagai volume air.
e.     Memasukkan urinometer ke dalam gelas ukur, sambil menekan dengan batang pengaduk agar lebih mudah dibaca. Skala pada urinometer ini sebagai berat jenis campuran urin dan air.
f.      Melakukan langkah c sampai e pada sampel ke-II hingga sampel ke-VI.
g.     Mencatat hasil pengamatan.
2.      Minum Air Isotonis
a.     Probandus mulai berpuasa pada pukul 4 sore atau 1 hari sebelum pelaksanaan praktikum.
b.   Probandus bangun pada pukul 4 pagi untuk mengosongkan kandung kemih dan pada pukul 5 pagi, mengambil urin sebagai sampel I kemudian probandus minum air isotonis sebanyak 1200 mL hingga pengambilan sampel ke-VI dengan selang waktu setengah jam.
c.  Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, lalu menuangkan urin pada gelas ukur, mengukur sebagai volume urin.
d.   Menambahkan air hingga  volume pada gelas ukur mencapai 50 mL, tambahan air ini sebagai volume air.
e.    Memasukkan urinometer ke dalam gelas ukur, sambil menekan dengan batang pengaduk agar lebih mudah dibaca. Skala pada urinometer ini sebagai berat jenis campuran urin dan air.
f.      Melakukan langkah c sampai e pada sampel ke-II hingga sampel ke-VI.
g.     Mencatat hasil pengamatan.
3.      Minum Air Teh
a.  Probandus yang diperlukan mulai berpuasa pada pukul 21.00 atau 1 hari sebelum pelaksanaan praktikum.
b.   Probandus bangun pada pukul 4 pagi untuk mengosongkan kandung kemih dan pada pukul 5 pagi, mengambil urin sebagai sampel I, setelah itu  probandus minum air teh sebanyak 1200 mL hingga pengambilan sampel ke-VI dengan selang waktu setengah jam.
c.   Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, lalu menuangkan urin pada gelas ukur, mengukur sebagai volume urin.
d.   Menambahkan air hingga  volume pada gelas ukur mencapai 50 mL, tambahan air ini sebagai volume air.
e.    Memasukkan urinometer ke dalam gelas ukur, sambil menekan dengan batang pengaduk agar lebih mudah dibaca. Skala pada urinometer ini sebagai berat jenis campuran urin dan air.
f.      Melakukan langkah c sampai e pada sampel ke-II hingga sampel ke-VI.
4.      Minum Air
a.     Probandus mulai berpuasa pada pukul 4 sore atau 1 hari sebelum pelaksanaan praktikum.
b.   Probandus bangun pada pukul 4 pagi untuk mengosongkan kandung kemih dan pada pukul 5 pagi, mengambil urin sebagai sampel, setelah itu  probandus minum air sebanyak 1200 mL hingga pengambilan sampel ke-VI dengan selang waktu setengah jam.
c.  Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, lalu menuangkan urin pada gelas ukur, mengukur sebagai volume urin.
d.   Menambahkan air hingga  volume pada gelas ukur mencapai 50 mL, tambahan air ini sebagai volume air.
e.    Memasukkan urinometer ke dalam gelas ukur, sambil menekan dengan batang pengaduk agar lebih mudah dibaca. Skala pada urinometer ini sebagai berat jenis campuran urin dan air.
f.     Melakukan langkah c sampai e pada sampel ke-II hingga sampel ke-VI.
5.      Kontrol
Probandus menyumbangkan urinnya dengan perlakuan seperti biasa yaitu tetap makan dan minum tetapi pengambilan urinnya sama dengan kegiatan probandus lain yaitu mengambil VI sampel urin. 
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.   Hasil Pengamatan                                                                 
Tabel 4.1 Probandus puasa
Probandus
Sampel
Vc (mL)
Sc (Kg/m3)
Sa (Kg/m3)
Va (mL)
Vu
(Vu-Va)
Supriadi
(21 tahun)
I
50
8
1
40
10
II
50
7
1
40
10
III
50
9
1
40
10
IV
50
8
1
40
10
V
50
7
1
40
10
VI
50
6
1
40
10

       Tabel 4.2 Probandus Minum Air Isotonis
Probandus
Sampel
Vc (mL)
Sc (Kg/m3)
Sa (Kg/m3)
Va (mL)
Vu
(Vu-Va)
Ogy Pratama
(21 tahun)
I
50
1
1
40
10
II
50
0
1
40
10
III
50
1
1
40
10
IV
50
0
1
40
10
V
50
0
1
40
10
VI
50
0
1
40
10

       Tabel 4.3 Probandus Minum Air Teh
Probandus
Sampel
Vc (mL)
Sc (Kg/m3)
Sa (Kg/m3)
Va (mL)
Vu
(Vu-Va)
Demmanyai
(21 tahun)
I
50
1
1
40
10
II
50
1
1
40
10
III
50
1
1
40
10
IV
50
0
1
40
10
V
50
0
1
40
10
VI
50
0
1
40
10

       Tabel 4.4 Probandus Minum Air
Probandus
Sampel
Vc (mL)
Sc (Kg/m3)
Sa (Kg/m3)
Va (mL)
Vu
(Vu-Va)

Ahsanul Qadri
(20tahun)
I
50
10
1
47
10
II
50
8
1
40
10
III
50
7
1
40
10
IV
50
7
1
40
10
V
50
6
1
40
10
VI
50
6
1
40
10

       Tabel 4.5 ProbandusKontrol Bebas
Probandus
Sampel
Vc (mL)
Sc (Kg/m3)
Sa (Kg/m3)
Va (mL)
Vu
(Vu-Va)

Iksan Arisandi
(21 tahun)
I
50
1
1
47
10
II
50
1
1
40
10
III
50
0
1
40
10
IV
50
0
1
40
10
V
50
0
1
40
10
VI
50
0
1
40
10

B.     Analisis Data
C.      Pembahasan
Praktikum kali ini dilakukan percobaan uji fungsi ginjal dengan sampel dengan beberapa orang probandus yang diberikan perlakuan yang berbeda-beda. puasa adalah Supriadi, probandus minum air isotonis adalah Ahmad Jihadi dan Ogy Pratama, probandus minum air the adalah Demmanyai, probandus minum air adalah Ahsanul Qadri Pebrianto, dan probandus control bebas adalah Iksan Arisandi.
1.      Probandus Puasa
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data bahwa probandus memiliki berat jenis urin pada sampel I dan IV adalah 36 kg/mL, pada sampel II dan V adalah 31 kg/mL, pada sampel III adalah 41 kg/mL, dan pada sampel VI adalah 26 kg/mL. hal tersebut sesuai dengan terori dimanan orang yang berpuasa memiliki berat jenis urine ≥ 1,035. Tingginya berat jenis urin disebabkan karena kurangnya air yang diserap ginjal dari darah, tentunya hal tersebut karena perlakuan pada probandus tersebut adalah berpuasa.
2.      Probandus Minum Air Isotonis
Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa berat jenis urin pada sampel I dan III adalah 1 kg/mL dan data pada sampel II, IV, V, VI adalah -4 kg/mL. Hal ini sesuai dengan teori bahwa berat jenis urin orang yang minum cairan isotonis adalah ≤ 1,001. Hal ini membuktikan bahwa berat jenis urin probandus normal.
3.      Probandus Minum Air Teh
Berdasarkan hasil pengamatan maka diketahui bahwa berat jenis urin pada sampel I dan II adalah 1 kg/mL dan data pada sampel III, IV, V, VI adalah -4 kg/mL. Hasil tersebut tidak sesuai dengan teori bahwa berat jenis urine, tergantung dari jumlah air yang larut di dalam urin atau terbawa di dalam urin. Apabila ginjal mengencerkan urine maka berat jenisnya kurang dari 1010. apabila ginjal memekatkan urine maka berat jenis urine naik diatas 1010. Hal ini membuktikan bahwa berat jenis urine probandus tidak normal. Sehingga diduga terdapat kelaianan ginjal pada probandus ataupun kesalahan dalam membaca uronumeter.
4.      Probandus Minum Air
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui berat jenis urin probandus pada sampel I adalah 52,3 kg/mL, data pada sampel II adalah 36 kg/mL, data pada sampel III, IV adalah 31 kg/mL, dan pada sampel V, VI adalah 26 kg/mL. hal ini telah bersesuaian dengan teori yaitu jumlah urin normal yaitu 1-2 liter perhari. Dengan warna bening kekuning-kuningan-jingga, Ini membuktikan bahwa berat jenis urin probandus normal.
5.      Probandus Kontrol Bebas
Berdasarkan hasil pengamatan maka diketahi bahwa berat jenis urin probandus pada sampel I, II adalah 1 kg/mL dan pada sampel III, IV, V, VI adalah -4 kg/mL. .Hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa ciri-ciri urin yang normal jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari dengan catatan tergantung jumlah air yang diminum. Dari analisis data, diperoleh bahwa berat jenis urin rata-rata probandus adalah mines (sangat encer). hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa berat jenis urin kontrol adalah antara 1,001-1,035.

BAB V
PENUTUP 
A.      Kesimpulan
Dari hasil pengamatan maka diketahui semakin banyak kandungan air yag diminum, maka akan meneybabkan urin menjadi lebih encer atau dikatakan memiliki berat jenis yang lebih kecil.
B.       Saran
Sebaiknya pada saat praktikum berlangsung, asisten juga menggunakan baju laboratorium karena asisten adalah panutan praktikan, juga memberikan penjelasan tentang kegiatan yang dipraktikumkan.

DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Arthur C. 2006. Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta.
Khidri, Alwy. 2004. Buku Ajar Biomedik I. Makassar : Umitoha.
Kimball, John W. 1983. Biologi Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta: Erlanggga.
Setyaningsih, asri. 2013. Perbedaan Kadar Ureum & Creatinin Pada Klien Yang
Menjalani Hemodialisa Dengan Hollow Fiber Baru Dan Hollow Fiber Re Use Di Rsud Ungaran. STIKES Ngudi Waluyo Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1 No 1.
Sodikin. 2010. Penyakit Ginjal. http://obatpropolis.com/penyakit-ginjal. Diakses pada Senin 6 Juni 2016.
Taiyeb, A. Mushawwir dkk. 2016. Penuntun Anatomi dan Fisiologi Manusia. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
            Yaswir, rismawati. 2012. Pemeriksaan Laboratorium Cystatin C Untuk Uji Fungsi Ginjal. Fakultas                  Kedokteran Universitas Andalas Padang. Jurnal Kesehatan Andalas Vol 1 No 1.        
                 
                    
                          Demikian, sobat biologi, mudah-mudahan bermanfaat yah-laporan praktikum anfisman uji fungsi ginjal.



2 Responses to "LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN UJI FUNGSI GINJAL"

  1. Sands Casino Review 2021 | Games, Features & Bonuses
    As a member of our online casino list, septcasino you'll get the chance 메리트 카지노 고객센터 to play some of the best casino choegocasino games at Sands Casino.

    ReplyDelete