BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Secara structur kita dapa melihat betapa indahnya
bentuk tubuh manusia, tentunya hal tersebut karena kebesaran Tuhan yang maha
esa. Jika kita lihat manusia mulai dari bagian morfologinya sangat indah
dilihat, tentunya hal itu didukung oleh unsur-unsur yang ada dalam diri
manusia. Jikalau kita memegang tubuh kita, kita dapat merasakan adanya struktur yang
sangat keras, berbeda dengan cacing atau lintah yang memiliki tubuh yang lunak.
Tentunya struktur yang keras yang ada di dalam tubuh manusia itu memiliki
fungsi atau kegunaan yang khusus, struktur inilah yang kita sebutkan dengan skeleton.
System rangka pada manusia memiliki banyak fungsi, dimana struktur ini
akan sangat berpenngaruh terhadap kemudahan hidup manusia, beberapa contohnya
adalah system rangka digunakan untuk bergerak, adanya rangka menjadikan manusia
dapat berjalan, bergerak mencari makan dan seagainya, tentunya hal tersebut sama
dengan pada hewan yang lainnya khususnya hewan vertebrata. Selain itu fungsi
system rangka adalah untuk memberikan bentuk atau menyokong tubuh manusia,
dapat kita fikirkan bagaimana sekiranya bentuk manusia jikalau tidak ada system
rangka. Selain menyokong tubuh manusia kita ketahui dengan jelas bahwa system
rangka juga berperan untuk melindungi organ vital atau organ lunak yang berada
dalam tubuh manusia, misalnya jantung, hati, paru-paru dan sebagainya yang
berada di dalam ronga tulang rusak serta
yang tak kalah pentinghya adalah sebagai sumber kalsium bagi manusia.
Berbicara tentang vertebrata tadi tentunya kita ketahui bahwa vertebrata
adalah jenis hewan yang memiliki tulang belakang, sama halnya dengan manusia
sedang invertebrate adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang contohnya
pada insect. Karena rangka tu komponen yang sangat penting maka penting untuk
diketahui sebagai bagian dari anatomi tubuh.
B.
Tujuan
Praktikum
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk
mengetahui bagian-bagian rangka pada manusia dan mengetahui letak serta
fungsinya.
C.
Manfaat
Praktikum
Manfaat
dari praktikum ini agar mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian rangka pada
manusia dan mengetahui letak serta fungsi rangka.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Kerangka
merupakan organ penyangga tubuh kita sehingga tubuh dapat berdiri tegak. Ada
sekitar 206 jumlah tulang manusia dewasa yang membentuk bangun tubuh manusia,
sedangkan pada anak-anak jumlah tersebut sebenarnya lebih dari 300 tulang.
Proses pertumbuhan anak-anak menjadi dewasa menyebabkan terjadinya penyatuan
beberapa tulang sehingga ketika dewasa jumlahnya menjadi lebih sedikit. Tempat
dimana tulang atau lebih saling berhubungan dinamakan sendi. Beberapa sendi
tidak mempunyai pergerakan, namun beberapa sendi lainnya ada yang memiliki pergerakan sedikit dan banyak
(Devison, 2009).
Sistem rangka adalah suatu sistem organ
yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi
menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik),
walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah
dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia
dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang
oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya (Mubin,
2013).
Kerangka
manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang
pendek. Lalu, apa fungsi kerangka bagi manusia? Fungsinya diantaranya adalah :
Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh,Menjaga agar organ tubuh tetap
berada di tempatnya, melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan
paru-paru, dan untuk bergerak ketika dikehendaki otot serta menghasilkan sel
darah di dalam sumsum tulang. Jenis-jenis tulang dikelompokkan menurut
bentuknya menjadi : tulang pipa (Contohnya tulang paha), tulang pendek
(Contohnya tulang pergelangan), tulang pipih (Contohnya tulang bahu), tulang
tak beraturan (Contohnya tulang rahang) (Setiadi, 2007).
Sistem
rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan
(rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya
struktur penunjang.Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan
(seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon,
otot, dan organ lainnya. Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi
menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota
tubuh) (Satra, 2006)
Terdiri
dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu,
rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah.
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini
bersama-sama menyusun kerangka tubuh. Sistem rangka membentuk dasar dari tubuh
manusia. Semua organ-organ, daging, darah, otot, cair dan udara semua
terkandung dalam tubuh dan memiliki kestabilan dan kekuatan tertentu karena
tulang. Terdapat 206 tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Tulang-tulang
ini didukung oleh sumsum tulang, yang dihasilkan oleh bentuk energi paling
murni di dalam tubuh (Pearce, 2008).
Menurut
Syarifuddin (2006) tulang diklasifikasikan menurut
bentuknya terbagi atas:
1.
Tulang
panjang, yaitu tulang yang berbentuk silindris, yang terdiri dari diafisis dan
epifisis yang berfungsi untuk menahan berat tubuh dan berperan dalam
pergerakan.
2.
Tulang
pendek, yaitu tulang yang berstruktur kuboid yang biasanya ditemukan
berkelompok yang berfungsi memberikan kekuatan kekompakan pada area yang
pergerakannya terbatas.
3.
Tulang
pipih, yaitu tulang yang strukturnya mirip lempeng yang berfungsi untuk
memberikan suatu permukaan yang luas untuk perlekatan otot dan memberikan
perlindungan.
4.
Tulang
ireguler, yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan dengan struktur tulang
yang sama dengan tulang pendek.
5.
Tulang
sesamoid, yaitu tulang kecil bulat yang masuk dalam formasi persendian yang
bersendian yang bersambungan dengan kartilago, ligament, atau tulang lainnya.
Sistem rangka adalah sistem yang
memiliki fungsi untuk menyimpan bahan mineral, tempat pembentukan sel darah,
tempat melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh.
Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang
bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah. Tulang-tulang
dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini bersama-sama
menyusun kerangka tubuh. Sistem rangka membentuk dasar dari tubuh manusia.
Semua organ-organ, daging, darah, otot, cair dan udara semua terkandung dalam
tubuh dan memiliki kestabilan dan kekuatan tertentu karena tulang. The 206
tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Tulang-tulang ini didukung oleh
sumsum tulang, yang dihasilkan oleh bentuk energi paling murni di dalam tubuh (Irawan, 2013).
Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu skeleton aksial
yang Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan
dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Skeleton aksial
terdiri dari: Tulang Tengkorak, Tulang dada, Tulang rusuk, ruas-ruas tulang belakang yang terdiri dari 33 buah tulang yang terbagi
atas 5 bagian yaitu: Columna cervicalis (7 buah), Columna thoracalis (12 buah),
Columna lumbalis (5 buah), Columna sacralis (5 buah), dan Columna coccigialis
(4 buah). dan skeleton apendikular
yang terdiri dari tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial.
Skeleton axial terdiri dari : Anggota gerak atas, Anggota gerak bawah, Gelang panggung, Bagian akhir dari ruas-ruas tulang
belakang seperti sakrum dan tulang coccyx (Devision, 2009).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis//12 Mei
2016
Pukul : Pukul 16.00 s.d
17.50 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III Barat FMIPA UNM
B. Alat
dan Bahan
a.
Alat
1. Pulpen
b.
Bahan
1.
Probandus
2.
Torso
3.
Kertas
C. Prosedur
Kerja
a.
Menyediakan
alat dan bahan yang akan di gunakan.
b.
Mangamati
torso yang di sediakan.
c.
Menunjukkan
bagian-bagian tulang pada torso
d.
Menggambar
tulang-tulang tersebut pada kolom hasil pengamatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
Gambar 1.1 tengkorak
manusia
Gambar
|
keterangan
|
I.
II.
|
I.
1.
Sutura coronal
2.
Ost. frontalis
3.
Ost. temporal
4.
Ost. sphenoidal
5.
Ost. lakrimal
6.
Zigomatic prosesus
7.Ost.
zigomatic
8.
9.
10.
Dental
11.
Ramus
A.
Ost. frontalis
B.
Ost. ethmoidal
C.
Ost. maxilaris
D.
Ost. Mandibula
II.
A.
Sutura coronal
B.
Ost. Frontalis
C.
garis temporal
D.
Ost. Lakrimal
E.
Ost. Sphenoidal
F.
G.
Ost. Maxila
H.
Ramus
I.
Ost. Mandibula
J.
Ost. Zigomatic
K.
Prosesus zigomatic
L.
Kondilus
M.
Prosesus mastoid
N.
Eksternal acoustic meautur
O.
Sutura occipital
P.
Occipital
Q.
Sutura squamoral
R.
Ost. Parietal
S.
Garis temporal inferior
T.
Garis temporal superior
U.
Ost. Temporal
|
Gambar 1.2 tulang
badan
Gambar
|
keterangan
|
1.
Ost.
Clavicula
2.
Ost.
Skapula
3.
Ost.
Manubrium sterni
4.
Ost.
Corpus sterni
5.
Ost.
Prosesus sypdoideus
6.
Rawan
iga
7.
Lumballis
8.
Ost.
Illium
9.
Ost.
Pubis
10.
Ost.
Ischium
11.
Ost.
Coccyx
12.
Ost.
Sacrum
13.
Costa
fluctuacites
14.
Ost.
Costa sporic
15.
Ost.
Costa vera
16. Ost. servicalis
|
Gambar 1.3 tulang anggota gerak atas dan bawah
Gambar
|
keterangan
|
Tulang
anggota gerak atas
|
1.
Humerus
2.
Ulna
3.
Radius
4.
Karpal
5.
Metakarpal
6.
falang
|
Tulang
anggota gerak bawah
|
1.
femur
2.
fibula
3.
tibia
4.
tarsas
5.
metatarsas
6.
falang
|
B. Pembahasan
Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik
tulang yang panjang maupun tulang pendek. Lalu, apa fungsi kerangka bagi
manusia? Fungsinya diantaranya adalah : Untuk memberikan bentuk keseluruhan
bagi tubuh,Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya, melindungi
organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru, dan untuk bergerak
ketika dikehendaki otot serta menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.
Jenis-jenis tulang dikelompokkan menurut bentuknya menjadi : tulang pipa
(Contohnya tulang paha), tulang pendek (Contohnya tulang pergelangan), tulang
pipih (Contohnya tulang bahu), tulang tak beraturan (Contohnya tulang rahang)
(Setiadi, 2007).
Setelah melakukan pengamatan pada torso yang telah
disediakan dalam praktikum, maka pengamatan dilakukan dengan membagi titik
pengamatan yaitu pada daerah kepala, badan, alat gerak atas dan alat gerak
bawah. Pada pengamatan bagian kepala yang diamati yaitu tulang-tulang penyusun tengkorak yang terdiri atas os
frontal, os ethomoidal, os nasal, os spenoidal yang terletak dengan tulang rongga mata, os lacrimal (tulang kelenjar air mata), os zigomaticum (tulang pipi), os maxilla yang menyusun sebagian dari
hidung, os mandibula yang melekat pada tulang tengkorak bagian temporal, os oxipeta daerah belakang
dari tengkorak, os temporal tulang samping kiri kanan kepala berada didkeat telinga, os parietal (tulang dahi) serta ethmoid yang merupakan tulang yang menyusun rongga
hidung. Pada tulang bagian tengkorak kepala ini tidak dapat digerakkan kecuali
bagian rahang untuk mengunyag
Pengamatan pada tulang badan yang teridiri tulang rusuk dengan ruas-ruas tulang belakang disusun oleh
33 buah. 33 buah tulang tersebut terbagi atas 5 bagian yaitu: Columna
cervicalis (7 buah), Columna thoracalis (12 buah), Columna lumbalis (5 buah),
Columna sacralis (5 buah), dan Columna coccigialis (4 buah). Tulang pada bagian badan ini sangat penting karena
berfungsi untuk melindungi organ-organ vital atau organ-organ lunak tubuh
manusia.
Setelah melakukan
pengamatan pada bagian lateral badan. Tulang penyusun anggota
gerak atas terdapat os. Humerus termasuk tulang panjang atai pipa, ujung atasnya
besar, halus. Pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya
tulang radius dan ulna, setelah os radius dan os ulna terdapat os carpal, os.
Metacarpal dan so falanges. Sedang pada tulang penyusun anggota gerak bawah terdiri dari os femur/tulang paha termasuk tulang panjang, terletak
mulai dari gelang panggul sampai ke lutut. os patella (tempurung lutut) terletak antara femur
dengan tibia. Di samping os tibia
ada os tarsal dan selanjutnya ada os
tarsal tulang pergelangan kaki, os metatarsal yang merupakan tulang telapak
kaki dan os falanges yang merupakan jari-jari pada kaki.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat kita ketahui
bahwa manusia memiliki system tubuh yang sangat berperan dalam kehidupan
manusia, pada unit ini yang kita bahas adalah system skeleton yang dilakukan pengamatan
pada tengkorak kepala, tulang badan, tulang gerak atas dan tulang gerak bawah
yang tersusun atas bagiannya masing-masing.
B.
Saran
Sebaiknya
dalam pengerjaan laporan tidak perlu menggambar kembali
gambar yang telah jelas dan disediakan dalam penuntun.
DAFTAR
PUSTAKA
Devison, john. 2009. Penentuan Tinggi Badan Berdasarkan Panjang Lengan Bawah. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
Pearce, Evelyn. 2008. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Yogyakarta: Graha Ilmu
Irawan, bobby A. 2013. Pembelajaran
Biologi Mengenai Sistem Rangka Manusia. Semarang: Universitas Sebelas Maret. Jurnal Volume
2 No 1.
Satra, Lyndon dkk. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat dan
Paramedis. Jakarta: Erlangga
Mubin, nurul M. 2013. Perancangan Media Pembelajaran Interaktif Sistem Skeletal pada Mata
Kuliah Dasar Keperawatan I. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Jurnal Sistem Skeletal Volume 0,1.
Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Syarifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi, Buku Kedokteran.
Jakarta: EGC.
0 Response to "LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN SKELETON"
Post a Comment