LAPORAN ANFISMAN PENENTUAN GOLONGAN DARAH



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Darah merupakan komponen yang sangat penting dalam tubuh manusia, mengapa demikian, dilihat dari segi fungsi dan urgennya dalam tubuh manusia. Dalam dunia kesehatan khususnya dalam pelayanan di dalam rumah sakit, ketersedian darah merupakan hal yang sagat penting untuk tetap dijaga, mengapa demikian, apabila terjadi kecelakaan yang menyebabkan terjadinya luka dan kehilngan darah, tentunya diperlukan ketersediaan darah dengan jangka waktu penanganan sesegera mungkin. Mengapa demikian, karena apabila seseorang kehilangan banyak darah dalam jang waktu yang  lama dapat menyebabkan kematian bagi diri seseorang.
Secara umum hewan vertebrata memiliki darah dengan warna merah gelap, dengan bentuk cair dan agak kental. darah juga memiliki jenis atau golongan yang berbeda. Tidak serta-merta darah itu sama walaupun sama warnanya, sama kekentalannya, sama baunya, namun darah memiliki golongan teersendiri yaitu A, B, AB dan O. banyaknya jenis darah ini, menjadikan harus adanya ketelitian pada setiap penggunaan darah. Mengapa demikian karena seperti yang di ilustrasikan sebelumnya terkait proses transfuse darah, tidak serta merta orang dapat memberi dan menerima darah, mengapa karena setiap golongan darah memiliki syarat dan ketentuan tersendiri dalam menerima, misalnya golongan darah AB dapat menerima darah A dan B serta sifat-sifat yang lainnya.
Telah kita jelaskan di atas secara singkat mengenai pentingnya darah dan secara ringkas tentang transfuse darah dalam dunia kesehatan. Pada praktikum kali ini, akan dilakukan percobaan untuk mengetahui jenis golongan darah pada tiap praktikan. Selain itu, akan juga dilakukan pengamatan mengenai kadar glukosa dalam, darah, perlu diketahui bahwa darah sendiri berfungsi untuk mengantarkan zat-zat makanan keseluruh tubuh sebagai sumber energy tubuh. Dua pengamatan ini penting untuk dilakukan sebagai tambahan ilmu
B.     Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui golongan darah dan kadar glukosa darah probandus.
C.    Manfaat Praktikum
Manfaat diadakannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui golongan darah dan kadar glukosa darah probandus. Selain itu, ilmu yang diperoleh dari praktikum ini bisa menjadi bekal yang sangat berguna sebagai bekal bila nanti menjadi seorang pendidik dan pengajar.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Darah anggota gerak mengalir kembali beberapa pembuluh baik dangkal dan dalam yang kemudian berhimpun membentuk pembuluh balik paha melanjutkan perjalanannya di bawah ikat lipat paha. Darah yang mengalir dari pembuluh nadi paru ke salam jaringan paru-paru meninggalkan paru-paru ini melalui pembuluh balik paru-paru kanan dan kiri biasanya berpasangan, baik disebelah kanan maupun kiri. Di dekat jantung batang nadi atau aorta berjalan sebagai lengkung batang nadi, melengkung ke arah kiri-belakang seraya melangkahi pembuluh nadi paru-paru kanan, kemudian aorta ini berjalan ke bawah di depan tulang belakang. Lengkung batang nadi melepaskan 3 cabang yang mengalirkan darah ke kepala, ke leher dan ke anggota gerak atas. 1) batang brakiosefal yang segera bercabang menjadi nadi bawah selangka kanan dan nadi karotis bersama kanan. 2) nadi karotis bersama kiri, dan 3) nadi bawah selangka kiri. Jika sel-sel darah ini menyentuh permukaan pembuluh yang rusak maka sel-sel tersebut akan membengkak dan menjadi lengket melekat satu sama lain dan pada dinding pembuluh darah (Dadang, 2001).
Darah merupakan bagian penting pada systemtransportasi di dalam tubuh manusia. Darah adalahcairan yang bersirkulasi melewati jantung, pembuluharteri, vena dan kapiler. Darah membawa nutrisi,elektrolit, hormon, vitamin, antibody, serta oksigenuntuk jaringan tubuh dan membawa sisa yang tidakberguna dan karbon dioksida (CO2) ke organ-organpembuangan.Pada dunia kedokteran,golongan darah manusia dibagi 4, yaitu:A, B, ABdan 0. dengan demikian dalam pemeriksaan darahjuga dilakukan pengujian untuk menentukangolongan darah ( Andiani, 2011).
Menurut Sasmita (2008), darah merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan kita. Dan darah di tubuh kita di pompa oleh jantung melalui jaringan arteri dan vena. Darah adalah semacam cairan yang melakukan sirkulasi ke seluruh tubuh. Darah terdiri dari berbagai jenis sel, yaitu:
1.      Sel darah merah (erytrosit) yang membawa gas pernapasan dan berwarna merah karena adanya hemoglobin.
2.      Sel darah putih  (leukosit) yang memerangi penyakit.
3.      Keping darah (trombosit) yang sangat berperan penting dalam pembekuan darah.
Manusia mempunyai golongan darah yang disebut herediter (keturunan) yang ditentukan oleh alel ganda. Akan tetapi pada orang lain, campuran tadi tidak mangakibatkan pengumpulan darah. Berdasarkan reaksi tadi, maka Landsteiner membagi orang menjadi 3 golongan, ialah A, B dan O. Golangan darah yang ke empat jarang sekali dijumpai, yaitu golongan darah AB dalam tahun 1902       (Suryo, 1992).
Untuk mendapatkan kecermatan dalam melakukan transfuse darah kepada para resipient diperlukan adanya kecocokan darah Antara donor yang bertindak sebagai penyumbang darah. Transfuse darah dari golongan yang tidak kompatibrl dapat menyebabkan reaksi transfuse imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. Selain kecocokan golongan darah, kondisi darah yang didonorkan haruslah sehat. Dalam hal ini tidak boleh mengandung kadar glukosa yang (positif db) dan harus bebas dari penyakit lainnya. Gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energy untuk sel-sel tubuh. Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang hari 4-8mmol/l (70-150 mg/dl) (Taiyeb, 2016).
Golongan darah AB adalah resipien umum, golongan darah A dapat menerima dari golongan A dan O, golongan B dapat menerima dari golongan B dan O, dan golongan O dari O. sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam amino. Mereka juga memerlukan zat besi, sehingga untuk membentuk penggantinya diperlukan diit seimbang yang berisi zat besi. Sel darah putih rupanya bening dan tak berwarna, bentuknya lebih besar dari sel darah merah (Soewolo, 2008).
Gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh. Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang hari: 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan. Diabetes mellitus adalah penyakit yang paling menonjol yang disebabkan oleh gagalnya pengaturan gula darah. Meskipun disebut "gula darah", selain glukosa, kita juga menemukan jenis-jenis gula lainnya, seperti fruktosa dan galaktosa. Namun demikian, hanya tingkatan glukosa yang diatur melalui insulin dan leptin (John, 2012).
Kadar gula darah di luar rentang normal dapat menjadi indikator kondisi medis. Tingkat tinggi terus-menerus disebut sebagai hiperglikemia; tingkat yang rendah disebut sebagai hipoglikemia. Diabetes melitus ditandai dengan hiperglikemia persisten dari slah satu beberapa penyebab, dan merupakan penyakit paling menonjol terkait dengan keagalan regulasi gula darah. Tingkat gula darah tinggi sementara mungkin jyga akibat dari stres yang parah, seperti trauma, stroke, infark miokard, pembedahan atau penyakit. Asupan alkohol menyebabkan lonjakan awal dalam gula darah, dan kemudian cenderung menyebabkan tingkat jatuh, obat-obatan tertentu dapat meningkatkan atau menurunkan kadar glukosa (Niwana, 2011).
Pengujian darah secara manual umumnya dilakukandengan metode ABO. Pada metode ABO digunakansuatu antisera, yaitu antisera A dan antisera B. Sampledarah yang diletakan di atas kaca preparat ditetesiantisera dengan perbandingan darah dan antisera 1: 2,lalu akan terjadi penggumpalan. Untuk hasilpembacaan yang lebih akurat dapat digunakanmikroskop dalam mengamati aglutinasi yang terjadi.Karena setiap golongan darah mempunyai suatu zatanti tertentu. Seperti pada golongan darah Amempunyai anti B, jika golongan darah A diberikanantisera A maka darah tersebut akan menggumpal,sedangkan untuk darah golongan B mempunyai anti A.darah golongan AB mempunyai anti A dan anti B dangolongan darah O tidak mempunyai zat anti ( Azhar, 2014).


BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.      Waktu dan tempat
Hari/tanggal    : Kamis / 2 Juni  2016
Waktu             : Pukul 16.00 s.d 18.00 WITA
Tempat            : Laboratorium Biologi FMIPA UNM  lantai III Bagian Barat.
B.       Alat dan Bahan
1.      Uji golongan darah
a.       Alat :
1)      Spidol atau pensil
2)      Gelas objek
b.      Bahan :
1)      Darah probandus
2)      Anti serum A
3)      Anti serum B
2.      Uji glukosa darah
a.       Alat :
1)      Glukometer
b.      Bahan :
1)      Alkohol
2)      Blood lancet
3)      Darah probandus
C.    Langkah Kerja
1.      Uji golongan darah
a.       Menandai dengan spidol atau pensil pada gelas objek daerah A dan B
b.      Meneteskan pada daerah tersebut satu tetes darah probandus
c.       Meneteskan pada daerah yang bertanda A satu tetes anti serum A dan pada daerah B antiserum B dan mengaduk
d.      Mengaduk campuran pada poin c dan mengamati terbentuknya aglutinasi.
2.      Uji glukosa darah
a.       Mencocokkan strip yang digunakan dengan alat pengukur gula darah
b.      Membersihkan ujung jari yang digunakan dengan alcohol, kemudian menusuk ujung jari dengan blood lancet. Lalu meneteskan satu tetes darah di atas strip
c.       Membaca kadar gula yang tertera pada glukometer.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                                                               
A.      Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan Golongan Darah
No.
NIM
Nama
Golongan Darah
1
1314040001
Nurul Rezky
AB
2
1314040002
Sri Syahriati Nur
A
3
1314040003
Nurul Khalifah Al Hasyir
A
4
1314040004
Nurhuda
O
5
1314040005
Nur Fajrianti
A
6
1314040006
Andi Rhoiha Dzakiah
O
7
1314040007
Nurul Ilmi R.H
B
8
1314040008
Ahmad Jihadi
O
9
1314040009
Windy Widyastuty
A
10
1314040010
Demmanyai
A
11
1314040011
Nurul Fajriani Usman
B
12
1314040012
Nursalwa
O
13
1314040013
Herni
B
14
1314040014
Intan Purwanti
B
15
1314040015
Marina
A
16
1314040017
Rabiatul Adawiyah
A
17
1314040018
Dhia Fajrianti Sigarra
A
18
1314040020
Ayu Rosyita
O
19
1314040021
Angelina A. Marin
O
20
1314040022
Elsa Rosyana Sorry
A
21
1314041001
Muh. Adi Gunadi Wahab
O
22
1314041002
Ogy Pratama
O
23
1314041003
Nur Aisyah Sahar
B
24
1314041004
Iksan Arisandi
A
25
1314041005
Nur Azizah M
B
26
1314041006
Nurul Fajri
A
27
1314041007
Hairul Rachman
 AB
28
1314041010
Supriadi
A
29
1314041011
Nurul Auliyah M
O
30
1314041013
Anita Sultan
O
31
1314041015
Surya Ningsih
A
32
1314041016
Andi Nurfadilah
O
33
1314041017
Indra Pratama Ali Aman
O
34
1314041018
Apriliyani
A
35
1314041019
Rusnita Ruslang
A
36
1314041020
Nur Alvia
A
37
1314042001
Nurvaradillah
A
38
1314042002
Husnil Awaliyah
A
39
1314042003
Sri Ulfa Timahasana
A
40
1314042005
Vera Anggriani
O
41
1314042006
Athifatul Mutmainnah
O
42
1314042007
Widya Setyani Parenga
A
43
1314042008
Wahyuddin
A
44
1314042009
Dwi Sinta Anugrahaeni
O
45
1314042011
Mauliani
A
46
1314042012
Fitriani
AB
47
1314042013
Nur Ainun Azizah
AB
48
1314042014
Ahsanul Qadri Pebrianto
B
49
1314042015
Yuliana Auliyah Askar
B

Hasil Pengamatan Kadar Glukosa Darah
Nama
Jenis Kelamin
Tinggi Badan
Berat Badan
Golongan Darah
Kadar Glukosa
Muh.Agung Ghifari
Laki-Laki
164 cm
55 kg
O
91 mg/dl
Khairul Rachman
Laki-Laki
163 cm
67 kg
AB
59 mg/dl
Muh. Adi Gunadi
Laki-Laki
164 cm
47 kg
O
60 mg/dl
Nurul Auliyah
Perempuan
162 cm
75 kg
O
108 mg/dl
Nur Aisyah sahar
Perempuan
154 cm
47 kg
B
69    mg/dl


B.      Pembahasan
Darah merupakan komponen yang sangat penting dalam tubuh manusia, mengapa demikian, dilihat dari segi fungsi dan urgennya dalam tubuh manusia. Dalam dunia kesehatan khususnya dalam pelayanan di dalam rumah sakit, ketersedian darah merupakan hal yang sagat penting untuk tetap dijaga, mengapa demikian, apabila terjadi kecelakaan yang menyebabkan terjadinya luka dan kehilngan darah, tentunya diperlukan ketersediaan darah dengan jangka waktu penanganan sesegera mungkin. Mengapa demikian, karena apabila seseorang kehilangan banyak darah dalam jang waktu yang  lama dapat menyebabkan kematian bagi diri seseorang.
Secara umum hewan vertebrata memiliki darah dengan warna merah gelap, dengan bentuk cair dan agak kental. darah juga memiliki jenis atau golongan yang berbeda. Tidak serta-merta darah itu sama walaupun sama warnanya, sama kekentalannya, sama baunya, namun darah memiliki golongan teersendiri yaitu A, B, AB dan O. banyaknya jenis darah ini, menjadikan harus adanya ketelitian pada setiap penggunaan darah. Mengapa demikian karena seperti yang di ilustrasikan sebelumnya terkait proses transfuse darah, tidak serta merta orang dapat memberi dan menerima darah, mengapa karena setiap golongan darah memiliki syarat dan ketentuan tersendiri dalam menerima, misalnya golongan darah AB dapat menerima darah A dan B serta sifat-sifat yang lainnya.
Praktikum kali ini, dilakukan penentuan golongan darah dan kadar glukosa darah. Penentuan gologan darah dilakukan dengan pemberian antigen A da B pada sampel darah dengan ketentuan sebagai berikut.
1.      Darah diberi antigen A hasilnya menggumpal, sedangkan diberi antigen B hasilnya tidak mengumpal, maka termasuk golongan darah A.
2.      Darah diberi antigen A hasilnya tidak menggumpal, sedangkan diberi antigen B hasilnya mengumpal, maka termasuk golongan darah B.
3.      Darah diberi antigen A hasilnya menggumpal, sedangkan diberi antigen B hasilnya mengumpal, maka termasuk golongan darah AB.
4.      Darah diberi antigen A hasilnya tidak menggumpal, sedangkan diberi antigen B hasilnya tidak mengumpal, maka termasuk golongan darah 0
Berdasarkan hasil analisis data maka diketahui probandus dengan golongan darah A yaitu 44.90%, golongan darah B yaitu 16.33%, golongan darah O yaitu 30.61% dan golongan darah AB yaitu 8.16%. Golongan darah yang paling dominan adalah golongan darah A sebesar 44.90%, sedangkan yang paling kecil adalah golongan darah AB sebesar 8.16%. Berdasarkan hasil pengamatan, probandus yang memiliki kandungan glukosa paling tinggi adalah Nurul Auliyah sebesar 108 mg/dl dan yang paling rendah adalah Khairul Rahman sebesar 59 mg/dl. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi tetap, yaitu antara 70-100 mg tiap 100 mL darah.


BAB V
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data maka diketahui probandus dengan golongan darah A yaitu 44.90%, golongan darah B yaitu 16.33%, golongan darah O yaitu 30.61% dan golongan darah AB yaitu 8.16%. Golongan darah yang paling dominan adalah golongan darah A sebesar 44.90%, sedangkan yang paling kecil adalah golongan darah AB sebesar 8.16%. Berdasarkan hasil pengamatan, probandus yang memiliki kandungan glukosa paling tinggi adalah Nurul Auliyah sebesar 108 mg/dl dan yang paling rendah adalah Khairul Rahman sebesar 59 mg/dl.
B.       Saran
Sebaiknya pada saat praktikum berlangsung, asisten juga menggunakan baju laboratorium karena asisten adalah panutan praktikan, juga memberikan penjelasan tentang kegiatan yang dipraktikumkan. Praktikan perlu memperhatikan penyampaian yang diberikan oleh asisten.


DAFTAR PUSTAKA
Andini, naniek. 2011. Alat Pendeteksi Golongan Darah Manusia BerbasisMikrokontroler 89s51. Fakultas Teknik Universitas Pancasila Jakarta. Jurnal SNATIKA Vol 1 No 1.

Azhar, nugraha F. 2014. Alat Pembaca Golongan Darah dan Rhesus. Teknik Elektrinika Politeknik Caltex Riau. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol 2 No 1.

Dadang, 2001. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan. Bandung : Jurusan Pendididkan Biologi FMIPA Universitas Pendidikan Islam.

John W.. 2012. Gula Darah. http://id.wikipedia.org/wiki/Gula_darah. Diakses pada Rabu 8 Juni 2016.

Niwana. 2011. Gula Darah. http://niwanasod.net/gula-darah/. Diakses pada Rabu 8 Juni 2016.

Sasmita, chandra. 2008. Pengenalan Golongan Darah Jenis ABO dengan Mempergunakan Pemodelan Hidden Markov. Fakultas Teknik Universitas Indonesia: Depok.

Soewolo, Suripto. 2008. Petunjuk Fisiologi Manusia. Malang : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang

Suryo. 1992. Genetika. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Taiyeb, A. Mushawwir dkk. 2016. Penuntun Anatomi dan Fisiologi Manusia. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

1 Response to "LAPORAN ANFISMAN PENENTUAN GOLONGAN DARAH"