BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum, Negara yang beranda di benua Asia,
terkenal sebagai Negara dengan keragaman kuliner. Seperti china, korea, dan
lainnya tak terlepas pula di Indonesia. Di Indonesia sendri hampir disetiap
daerah memiliki makanan dengan ciri khas tersendiri. Selain karena kekhasan dan
keunikan makanan tiap daerah, harga makanan yang murah juga membut Indonesia
sebagai Negara wisata kuliner yang tak jarang banyak sekali orang-orang yang
melakukan wisata kuliner yang bahkan pengunjunganya sampai pada warga
mancanegara.
Salah satu makanan khas dari Indonesia adalah tapai.
Tapai merupakan makanan tradisional yang sangat populer dan digemari di masyarakat.
Tidak. Hal ini tidak lain karena rasanya yang nikmat, harga yang murah dan tentunya
mengandung gizi yang baik dan tentunya karena proses pembuatannya yang dapat
dikatakan sangatlah mudah sehingga dapat dibuat dirumah sendiri dikarenakan
bahan yang mudah didapatkan, serta proses pembuatannya hanya menggunakan
peralatan dapur sedernaha. Bahan pokok pembuatan tempe biasanya menggunakan
beras ketan, namun tidak hanya menggunakan beras ketan, tapai juga dapat dibuat
dari singkong, pisang dan bahan lainnya. Namun pada praktikum kali ini akan
dilakukan pembuatan tapai menggunakan beras ketan
Jika ditinjau dari proses pembuatan, dapat diketahui
bahwa tapai merupakan salah satu produk bioteknologi berbasis konvensional. Hal
ini karena melibatkan mikrobia eukariotik yaitu jamur yang biasanya diperoleh
dari ragi artinya di dalam ragi tersebut mengandung jamur yaitu Sacchoromiyces cerevicae. Sacchoromiyces cerevicae berperan dalam mengubah karbohidrat menjadi alcohol
dan karbondioksoda melalui proses fermentasi. Melihat dari konsumsi masyarakt
yang gemar mengonsumsi tapai, maka penting diadakan praktikum ini, selain itu,
sebagai tambahan pengetahuan pembuatan produk bioteknologi konvensional.
B. Tujuan
Mengatahui cara
pembuatan tapai dengan baik dan benar serta mengetahui karakteristik tapai yang memiliki
kualitas yang baik.
C. Manfaat
Praktikan mengetahui
cara pembuatan tapai dengan baik dan benar. serta mengetahui karakteristik tapai yang memiliki
kualitas yang baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tapai merupakan hasil
dari proses fermentasi dari bahan-bahan yang mengandung karbohidrat seperti
beras ketan dan ubi kayu. Dalam proses fermentasi yang melibatkan aktifitas
mikroorganisme ini terjadi proses pengubahan karbohidrat menjadi etanol,
sehingga bahan makanan hasil fermentasi menjadi lebih enak rasanya (Sutanto,
2006).
Tapai mempunyai rasa
sedikit manis dengan sedikit rasa alkohol dan aroma semerbak yang khas. Tekstur
lunak dan berair serta mengasilkan cairan yang merupakan efek dari efek
fermentasi. Rasa manis pada tapai dipengaruhi oleh kadar gula dari tapai itu
sendiri. Tetapi kadang – kadang pada sejenis tapai tertentu timbil rasa asam
agak menyengat. Hal ini biasanya disebabkan oleh perlakuan selama proses
pembuatan yang kurang teliti, misalnya penambahan ragi yang terlampau banyak,
penutupan yang kurang sempurna selama proses fermentasi berlangsung, ataupun
karena proses fermentasi yang terlalu lama (Oyon Suwaryono dan Yusti
Ismaeni, 1987 dalam Santosa, 2010).
Fermentasi merupakan
suatu cara yang telah dikenal dan digunakan sejak lama sejak jaman kuno.
Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi produk tertentu
yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba. Bioteknologi berbasis fermentasi sebagian
besar merupakan proses produksi barang dan jasa dengan menerapkan teknologi
fermentasi atau yang menggunakan mikroorganisme untuk memproduksi makanan dan
minuman seperti: keju, yoghurt, minuman beralkohol, cuka, sirkol, acar, sosis,
kecap, dll (Nurcahyo, 2011).
Fermentasi mempunyai
pengertian aplikasi metabolisme mikroba untuk mengubah bahan baku menjadi
produk yang bernilai lebih tinggi, seperti asam-asam organik, protein sel
tunggal, antibiotika dan biopolimer. Fermentasi merupakan proses yang relatif
murah yang pada hakekatnya telah lama dilakukan oleh nenek moyang kita secara
tradisional dengan produk-produknya yang sudah biasa dimakan orang sampai
sekarang, seperti tempe, oncom, tapai,
dan lain-lain (Nurhayani, 2001).
Diantara bahan dasar
pembuatan tapai yang sering digunakan adalah beras ketan baik yang hitam maupun
yang putih. Tapai dari beras ketan inilah yang paling banyak dijumpai di
toko-toko makanan maupun di Super Market. Namun demikian juga belum diketahui
apakah ada perbedaan kandungan etanol dalam tapai yang dihasilkan pada
pembuatan dengan kedua macam beras ketan tersebut, sehingga dalam penelitian
ini akan dipelajari perbedaan kandungan etanol dalam tapai yang dihasilkan dari
bahan dasar beras ketan hitam dan putih dan dengan menggunakan beberapa macam
pembungkus yang berbeda yaitu dengan daun, plastik dan gelas (Sutanto, 2006).
Beras, ketan, jagung
dan ketela pohon, dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tapai.
Bahan-bahan tersebut dikukus hingga matang, dihamparkan ditampah dan setelah
dingin dibubuhi ragi, kemudian campuran itu ditaruh dalam belangga, ditutup
dengan daun pisang dan disimpan dalam tempat yang sejuk. Tak lama kemudian
berkhamirlah karena daya kerja organismeorganisme yang terdapat dalam ragi
(Heyne, 1987 dalam Berlian, 2016).
Pada proses pembuatan
tapai, masyarakat biasanya menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya.
Dengan semakin sulitnya mendapatkan daun terutama di daerah perkotaan maka
masyarakat beralih ke pembungkus atau wadah alternatif yang lebih mudah
diperoleh untuk proses pembuatan tapai seperti plastik, gelas dan wadah yang
lain. Namun demikian belum diketahui apakah wadah fermentasi dalam pembuatan
tapai ini berpengaruh terhadap kandungan etanol dalam tapai yang dihasilkan (Sutanto,
2006).
Perbedaan waktu
fermentasi dapat menghasilkan perbedaan pertumbuhan mikroorganisme. Semakin
lama waktu fermentasi maka mikroorganisme yang tumbuh semakin banyak sampai nutrisi dimedia
tersebut habis. Proses pemecahan karbohidrat dipengarhui aktivitas
mikroorganisme. Dari hasil fermentasi yang dilakukan, didapatkan pertumbuhan
dan tinggi mikroorganisme yang tertinggi adalah waktu fermentasi 9 hari. Hal
ini dikarenakan adanya aktivitas mikroorganisme yang optimal, sedangkan pada
fermentasi hari ke 0 mikroorganisme belum tumbuh dan fermentasi hari ke 3
didapatkan pertumbuhan dan tinggi mikroorganisme rendah (Hidayati, 2013).
Pada proses pembuatan
tapai, khamir dan kapang merupakan mikrobia yang mengubah karbohidrat yang
terkandung dalam bahan, menjadi gula. peranan ragi dalam pembuatan tape adalah
mengubah gula menjadi alkohol. rasa manis pada tape dipengaruhi oleh kadar gula
yang ada dalam tape tersebut. dalam proses pembuatan tape, kadang-kadang sering
dijumpai adanya tape yang berasa masam. hal ini dapat disebabkan oleh adanya
kontaminasi sejenis bakteri karena proses pembuatan tape yang kurang teliti,
misalnya penambahan ragi yang berlebihan dan penutupan bahan pada saat
fermentasi berlangsung serta waktu fermentasi yang terlalu lama (Rukamana,
2001).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis, 1 Desember 2016
Waktu : Pukul 15.00-16.40 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Lantai
3 Barat FMIPA UNM
B.
Alat dan Bahan
1.
Alat
a.
Dandang
b.
Baskom
c.
Sendok kayu
d.
Talang
e.
Toples
2.
Bahan
a.
Ketan hitam
b.
Ragi tape
c.
Gula pasir halus
d.
Daun pisang
secukupnya
C.
Prosedur Kerja
1.
Mencuci ketan
dan membuang kotoran yang ada pada butiran beras ketan.
2.
Memasukkan beras
ketan ke dalam baskom kemudian diberi air sampai menutupi beras ketan.
Membiarkan beras ketan selama 10-12 jam.
3.
Mencuci kembali
sampai bersih kemudian dikukus seperti cara mengukus nasi biasa. Setelah
setengah matang lalu diangkat.
4.
Menaruh beras
ketan yang setengah matang tersebut di atas talang kemudia diratakan. Hal
tersebut bertujuan agar nasi ketan setengah matang yang baru dipanaskan dapat
dingin secara merata.
5.
Menaburkan ragi
yang sudah dihaluskan secara merata, menambahkan pula gula halus secukupnya
jika suka.
6.
Memasukkan ketan
yang telah bercampur ragi dan gula ke dalam toples.
7.
Menutup toples
dengan rapat agar udara dari luar tidak masuk ke dalam toples lalu diamkan
selama 2-3 hari.
BAB
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Foto Tape Hari Terakhir
|
Aroma
|
Tekstur
|
Rasa
|
Berbau alkohol
|
Ada yang keras dan ada yang lunak dan berair
|
Sedikit manis
|
B.
Pembahasan
Tapai merupakan
hasil dari proses fermentasi dari bahan-bahan yang mengandung karbohidrat
seperti beras ketan dan ubi kayu. Dalam proses fermentasi yang melibatkan
aktifitas mikroorganisme ini terjadi proses pengubahan karbohidrat menjadi
etanol, sehingga bahan makanan hasil fermentasi menjadi lebih enak rasanya
(Sutanto, 2006).
Tapai mempunyai
rasa sedikit manis dengan sedikit rasa alkohol dan aroma semerbak yang khas.
Tekstur lunak dan berair serta mengasilkan cairan yang merupakan efek dari efek
fermentasi. Rasa manis pada tapai dipengaruhi oleh kadar gula dari tapai itu sendiri (Oyon
Suwaryono dan Yusti Ismaeni, 1987 dalam Santosa, 2010).
Berdasarkan hasil
pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tapai yang telah
disimpan selama 3 hari mengalami perubahan rasa dan aroma. Jika di analisis,
hal ini berkesesuaian dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hidayati (2013)
yang mengatakan bahwa “fermentasi hari ke 3 didapatkan
pertumbuhan mikroorganisme rendah”. Hasil pengamatan menyatakan bahwa tapai
memiliki aroma berbau alcohol dengan rasa yang agak manis. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Rukmana (2001)
bahwa “Pada
proses pembuatan tapai, khamir dan kapang merupakan mikrobia yang mengubah
karbohidrat yang terkandung dalam bahan, menjadi gula. peranan ragi dalam
pembuatan tape adalah mengubah gula menjadi alkohol. rasa manis pada tape
dipengaruhi oleh kadar gula yang ada dalam tape tersebut”.
Perubahan-perubahan yang terjadi secara umum
berkesesuain dengan teori yang ada, hasil tapai yang dibuat tidak maksimal
karena tapai masih memiliki tekstur yang agak keras dan belum memiliki banyak
air serta rasa yang belum terlalu manis. Hal ini dikarenakan waktu fermentasi
yang singkat yaitu hanya selama 3 hari, sedangkan menurut Hidayati (2013) “fermentasi hari ke 3 didapatkan
pertumbuhan mikroorganisme rendah dan didapatkan pertumbuhan dan tinggi mikroorganisme
yang tertinggi adalah waktu fermentasi 9 hari”.
BAB
V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan, secara umum hasil pembuatan tapai berkesesuain dengan teori
yang ada, hasil tapai yang dibuat tidak maksimal karena tapai masih memiliki
tekstur yang agak keras dan belum memiliki banyak air serta rasa yang belum
terlalu manis. Hal ini dikarenakan waktu fermentasi yang singkat yaitu hanya
selama 3 hari,
B. Saran
Sebaiknya dilakukan
inovasi pembuatan tapai, sehingga praktikan tidak hanya mengetahui cara
pembuatan tapai secara umum namun dapat melakukan inovasi-inovasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Berlian,
Zainal. Dkk. 2016. Jurnal Biota. Uji
Kadar Alkohol Tapai Ketan Putih Singkong Melalui Fermentasi dengan Dosis
Ragi yang Berbeda. Vol. 2 No. 1.
Hidayati,
Darimiyya. Dkk. 2013. Argointek. Pola
Pertumbuhan Ragi pada Fermentasi Kulit SIngkong. Vol. 7 No. 1.
Nurcahyo,
Heru. 2011. Diktat Bioteknologi.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Nurhayani.
Dkk. 2001. Peningkatan Kandungan Protein Kulit
Umbi Ubi Kayu Melalui Proses Fermentasi. Vol. 6. No. 1.
Rukmana,
Rahmat. Yuniarsih, Yuyun. 2001. Aneka Olahan Ubi Kayu. Yogyakarta: Kanisius
Santosa,
Agus. Prakosa, Cucut. 2010. Karakteristik
Tapai Buah Sukun Hasil Fermentasi Penggunaan Konsentrasi Ragi Yang Berbeda. Vol.
22. No. 73.
Sutanto,
Teja Dwi. Dkk. Jurnal Gradien. Studi
Kandungan Etanol Dalam Tapai Hasil Fermentasi
Beras Ketan Hitam Dan Putih. Vol. 2 No.1.
tanks atas laporannya
ReplyDeleteMohon maaf kak, yang tulis ini siapa namanya yah, pengen aku jadiin referensi 🙏
ReplyDeleteTerima kasih, saya baru saja mencari info tentang
ReplyDeletesubjek ini dan saya mendapatkannya disini.
pentaslot
caminoescolarseguro.com
Detail yang sangat menarik yang telah Anda catat, harus menghargai yang posting.
ReplyDeletelink kaikoslot
kaikoslot alternatif
agen kaikoslot
Bagian konten yang menarik. Saya baru saja menemukan situs Anda dan menyatakan bahwa saya benar-benar menikmati posting blog anda.
ReplyDeletedaftar rusia777
slot rusia777
Rans4d Visit the official site for the best mnctoto online game which is sure to really pamper the players
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete